Berkunjung, itu bisa kemana saja, seperti kunjungan kali ini. Berkunjung ke tempat sampah yang sudah lama sekali tidak diisi.
Jadi kemungkinan tempat penampungan sampah sementara di otak saya sudah agak overload, atau mungkin ada sistem daur ulang sampah di otak saya sehingga saya tidak merasakan bahwa otak saya sudah terlalu penuh sampah. entahlah.
Untuk sedikit memancing atensi dari dari seorang teman bicara di warung kopi. Saya pernah melontarkan kata-kata bahwa semua tulisan adalah sampah. heheh
Kok bisa begitu kenapa?? ya karena saya menganggap tulisan yang keluar dari berarti sudah menjalani berbagai proses di dalam otak dan sudah saatnya dikeluarkan. Yang menemukan tulisan saya dan merasa tidak membutuhkan akan memperlakukan tulisan saya seperti saat dia berjalan dan melihat potongan kertas.
Tak akan dipungut karena dia tidak membutuhkan. Jikapun ada yang menemukan tulisan saya ini dan membacanya (memungutnya), anggap yang membaca itu seorang pemulung atau orang yang memang sedang membutuhkan barang bekas untuk sebuah keperluan, mungkin kerajinan atau buat pupuk :).
jadi biarpun tulisan ini sampah, seperti laiknya sampah di dunia nyata. masih bisa ada yang bisa memanfaatkannya.